Baznas Pasaman bantu penyandang cacat kaki palsu
KOMINFO, Pasaman --- Seorang penyandang cacat kembali mendapatkan bantuan kaki palsu dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pasaman.
Pria beruntung kali ini adalah Anjar (41), warga Kampung Lintang, Nagari Durian Tinggi, Lubuk Sikaping.
Pria yang dalam kesehariannya berjualan obat-obat pertanian di Pasar lama Lubuk Sikaping ini dibantu sebuah kaki palsu. Sebab, salah satu kakinya harus diamputasi akibat kecelakaan, beberapa waktu lalu.
Ketua Baznas Kabupaten Pasaman Uztad H. Syafrizal, Sf, S.Ag, SIQ, M.MPd pada media ini menyampaikan, "Dia kita bantu dengan sebuah kaki palsu. Karena kaki kanannya patah dan terpaksa diamputasi, akibat kecelakaan yang menimpa dia, dulu," Sebut Ketua Baznas Pasaman di ruang kerjanya Baznas Pasaman Lubuk Sikaping, Selasa, 18/09/2018)
Berkat bantuan kaki palsu itu, kini Anjar bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Mulai dari berjualan hingga mengantar anaknya ke sekolah. Tidak hanya itu, Baznas juga memberikan bantuan modal usaha untuk dirinya.
"Kita juga menyerahkan modal usaha untuk dia. Modal usaha itu digunakan untuk melanjutkan usahanya yang ia geluti sejak lama, dan terhenti akibat kecelakaan yang dialaminya," ujarnya.
Tidak hanya Anjar, ratusan, bahkan ribuan warga Pasaman yang berhak menerima dana zakat sudah menerima beragam bantuan dari Baznas. Mulai dari, para jompo, fakir miskin, bedah rumah tidak layak huni, beasiswa pendidikan dan bantuan berobat serta masih banyak lainnya.
Pantauan jurnalis KOMINFO, ratusan warga setiap hari kerja mendatangi Kantor Baznas setempat. Mereka datang dari berbagai pelosok Kabupaten Pasaman, dengan beragam keluhan dan permintaan.
"Itu betul. Rata-rata setiap hari ratusanlah. Persoalannya beragam, ada yang minta bantuan berobat, bedah rumah, beasiswa, modal usaha dan lainnya," kata Uztad H. Syafrizal
Tentunya, tidak semua permohonan warga itu dapat dikabulkan saat itu. Pihaknya, kata dia, harus melakukan verifikasi administrasi serta survei lapangan terhadap sipemohon terlebih dahulu.
"Tidak semua bisa kita proses hari itu juga. Kecuali, untuk bantuan berobat, beasiswa dan bantuan untuk para musafir dan muallaf. Untuk lainnya, harus diverifikasi dulu," ucap Syafrizal.
Dikatakan, penerimaan dana zakat pada Baznas Kabupaten Pasaman, sepanjang periode Januari-Agustus 2018 melonjak tajam. Jumlahnya mencapai Rp3,314 miliar. Sementara total pengeluaran berjumlah Rp 2,740 miliar.
Bantuan disalurkan kepada 494 orang fakir dan jompo, sebesar Rp74,25 juta, 672 KK miskin Rp204,5 juta, bantuan modal usaha untuk 588 orang mustahik senilai Rp673,8 juta.
Bantuan berobat untuk 615 orang sebanyak Rp319,9 juta, beasiswa bagi 1.623 orang siswa senilai Rp625,7 juta, bedah rumah untuk 25 orang sebesar Rp250 juta, bantuan bagi korban bencana 1 orang Rp5 juta, fisabillah 202 orang Rp167,68 juta, bantuan muallaf 8 orang Rp5 juta dan musafir 1 orang Rp500 ribu.
"Dana zakat didistribusikan untuk lima program, yakni Pasaman Sejahtera, Pasaman Sehat, Pasaman Cerdas, Pasaman Peduli dan Imtaq," kata Syafrizal. (TIM)*