BRI CABANG LUBUK SIKAPING HARAPKAN SERAI WANGI IKON PETANI PASAMAN

BRI CABANG LUBUK SIKAPING HARAPKAN SERAI WANGI IKON PETANI PASAMAN

KOMINFO, Pasaman --- Kepala Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) Lubuk Sikaping RIO NUGROHO menyampaikan, “Komoditas produk Serai Wangi Pasaman bisa menjadi suatu ciri khas tersendiri bila pembinaan dan pendampingan terhadap petani serai wangi dapat secara intensif dan bersama-sama dilakukan, sehingga hasil petani produksi serai wangi Pasaman dapat berdaya saing dalam kualitas produksi, maupun berdaya saing dalam harga”.

Ia juga menyatakan bahwa, “petani serai wangi Pasaman selama ini baru mampu produksi minyak, sedangkan brendingnya dari Pasaman belum ada”. Maka disinilah kita hadir sebagai salah satu mitra petani dalam pendampingan itu. Paparnya sambil tersenyum manis dan ramah.

Kehadiran Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Lubuk Sikaping bersinergi bersama Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman dalam memajukan dan mendampingi petani serai wangi melalui Corporasi Social Responcibility (CSR) BRI untuk berdayakan Petani, wujudkan kesejahteraan dengan “tanam Serai Wangi”.

Dari pantauan jurnalistik Kominfo Pasaman, Tampak hadir saat itu Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis. SH. MSi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman bersama Kepala Bidang Perkebunan dan staf, rekan-rekan Direktur BRI Cabang Lubuk Sikaping dan sejumlah petani serai wangi pasaman yang akan mengikuti pelatihan pertanaman serai wangi di Lubuk Sikaping, Kamis (21/03/2019)

Selanjutnya ia juga menyampaikan, harapan kita bersama kata Rio Nugroho, “bagaimana petani Serai Wangi Pasaman ini bisa memiliki nilai tambah dan nilai jual lebih, dan tidak hanya sekedar menjual minyak serai dan selesai sampai disitu saja”. Tidak seperti itu katanya.

Untuk itu, akhirnya kita punya plenning sendiri, untuk melakukan pembinaan sendiri sehingga dapat membedakan komunitas-komunitas lain yang ada di tempat lain. Satu sisi komunitas ini bisa menjadi pilihan masyarakat kita, dan pada sisi lain petani kita diharapkan dapat menentukan harga.

Selama ini petani kita tidak bisa menentukan harga sendiri, dan bahkan menyesuaikan harga pasar yang ada. Namun harapan kita dengan pendampingan dan pembinaan ini petani serai Pasaman bisa menentukan harganya sendiri, yang akhirnya secara tidak langsung kesejahteraan petani serai wangi dapat terwujud.

Kami juga sangat berharap sekali dimana masyarakat petani melalui bertanam serai wangi dapat lebih sejahtera lagi, dan menjadikan tanaman serai wangi itu sebagai ikon Petani Pasaman.

Hal itu dapat dibuktikan dengan luas areal tanam serai wangi di Kabupaten Pasaman yang telah mencapai 2.547 Hektar, yang tersebar di 12 Kecamatan. Dengan total produksi mencapai 130.260 kilo gram pertahun. Paparnya kembali.

Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis. SH. MSi dalam sambutannya saat membuka acara Pelatihan Tanaman Serai Wangi di Lubuk Sikaping menyampaikan, “ucapan trimakasihnya kepada BRI Cabang Lubuk Sikaping dan Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman yang telah dapat menjalin kerjasama dalam menyelenggarakan kegiatan yang sangat positif bagi masyarakat Kabupaten Pasaman dan selalu senantiasa turut andil dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM), hal ini sangat sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman yang Sejahtera, Agamis, dan Berbudaya. Papar Bupati H. Yusuf Lubis dengan penuh rasa syukur dan bahagianya di pagi yang sejuk itu.

Kegiatan Pelatihan Tanaman Serai Wangi ini merupakan lanjutan kegiatan yang bersumber dari dana Corporasi Social Responcibility (CSR) BRI sebelumnya, yaitu membangun Gapura dan Teras BRI Nusantara serai Wangi, perbaikan fasilitas umum (masjid) dan pembagian alat suling serai wangi di Nagari Panti Timur Kecamatan Panti.

Di Kabupaten Pasaman, saat ini serai wangi jadi komoditas pertanian baru dan menjadi idola baru bagi petani dari sekian komoditas pertanian lainnya.

Hal itu dapat dibuktikan dengan luas areal tanam serai wangi di Kabupaten Pasaman yang telah mencapai 2.547 Hektar, yang tersebar di 12 Kecamatan. Dengan total produksi mencapai 130.260 kilo gram pertahun.

Dari luas itu, 1.578 Hektar tanaman serai wangi sudah menghasilkan dan sisanya 969 Hektar belum menghasilkan.

Serai Wangi merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai penghasil minyak ATSIRI, karakteristik serai wangi yang cepat tumbuh (fast growing) dan mudah dibudidayakan dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat. Selain itu budidaya serai wangi tidak banyak memerlukan persyaratan dan dapat ditanam pada tanah yang kurang subur.

Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana cara mengelola serai wangi hingga menjadi minyak ATSIRI. Padahal indonesia merupakan salah satu penghasil minyak ATSIRI terbesar di dunia.

Pemerintah Daerah akan terus mendorong pengembangan komoditas ini, karena dengan berkembangnya serai wangi tentu akan mendukung peningkatan perekonomian daerah sendiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis. SH. MSi pada kesempatan itu mengajak, “marilah secara bersama-sama kita bahu membahu, membulatkan tekat dalam rangka mengembangkan tanaman serai wangi, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia yang ada di daerah kita ini.

Diakhir sambutan Bupati H. Yusuf Lubis. SH. MSi membuka secara resmi pelatihan tanaman Serai wangi dengan membacakan Basmallah. (TIM)*

Bagikan ke Jejaring Sosial