Bupati Pasaman H Yusuf Lubis Buka Rapat Daerah Bermasalah Gizi
KOMINFO, Pasaman ---Bupati Pasaman H Yusuf Lubis Menyampaikan bahwa Tujuan Pembangunan Nasional adalah membangun kemandirian di bidang ekonomi , berdaulat di bidang politik dan berkrepibadian dalam budaya , yang disebut trisakti. Untuk mewujudkan itu telah ditetapkan 9 agenda prioritas (Nawacita), dimana agenda ke-5 dimasukkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang akan dicapai melalui salah satunya adalah Program Indonesia Sehat.
Program Indonesia Sehat terdiri dari 3 pilar yaitu mewujudkan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan Jaminan KesehatanNasional (JKN).
Program ini dilaksanakan melalui pendekatan keluarga untuk mewujudkan keluarga sehat pada daerah terpencil dan perbatasan di dukung oleh tim tenaga kesehatan yang disebut dengan program “Nusantara Sehat” ungkap Bupati Pasaman H Yusuf Lubis saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Daerah Bermasalah Gizi (Koordinasi dan Kovergensi Intervensi Stunting),
Dari pantauan awak jurnasis yang hadir dalam rapat daerah ini Tim Monev Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat, Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand Padang, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala OPD Kabupaten Pasaman, Camat, Kepala Puskesmas dan tenaga pengelola gizi, dan wali nagari. di Aula KPN Dinas Kesehatan Lubuk Sikaping, Jumat (15/03/2019)
Selanjutnya Bupati H. Yusuf Lubis. SH. MSi menambahkan, “Dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas, diperlukan tindakan yang strategis dan tepat dalam memperbaiki status gizi khususnya stunting. Karena proses terjadi stunting merupakan manivestasi kegagalan pertumbuhan (Growth Faltering) yang dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Ungkap Bupati Pasaman.
Maka dalam rangka pencegahan dan penanggulangan stunting harus dimulai secara tepat kelahiran dan berlanjut sampai anak berusia dua tahun. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi dan memperbaiki gangguan yang terjadi pada anak perlu dilakukan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), tambah Yusuf Lubis dalam sabutannya.
“Harapan kita dalam Rapat Daerah ini agar dapat melahirkan suatu rumusan kegiatan intervensi stunting untuk Kabupaten Pasaman yang kita cintai ini”, tutup Bupati Pasaman
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Amda Risman. SKM. SH. M.Kes mengharapkan dalam upaya mengatasi masalah gizi, khususnya anak stunting memerlukan aksi lintas sektoral karena disebabkan oleh foaktor multi dimensi. Penyebab Langsung adalah usapan makan yang tidak memadai dan penyakit infeksi yang berulang.
Semua faktor ini dipengaruhi oleh faktor tidak langsuang seperti rendahnya pendidikan, pengetahuan gizi dan pengasuhan, akses air bersih yang tidak memadai, Higienis dan sanitasi yang buruk, keterbatasan akses dan ketersedian pangan dan rendahnya pendapatan.
Sehingga dalam pengentasan stunting harus didukung oleh kita bersama baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, masyarakat umum. Agar penurunan prevalensi stunting dapat dipercepat dan dapat terjadi secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Pasaman, papar Amda Risman. (TIM)*