Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis, SH, M.Si Menerima Kunjungan Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat
KOMINFO, Pasaman --- Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis, SH, M.Si menerima kunjungan Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Sumatera Barat Drs. NURMATIAS bersama rombongan dalam rangka menindak lanjuti adanya temuan benda bersejarah di Kabupaten Pasaman.
Kunjungan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Sumatera Barat tersebut di terima Bupati H. Yusuf Lubis, SH, M.Si di dampingi, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Drs. Yasri Uripsyah, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman ALI YUSRI, S.Pd, M.Pd dengan Kepala Bidang Kebudayaan Drs. Deaskharinalim, Kasmawita, S.Pd, Bappeda Ridwan.N, Disporapar Drs. Irmanto, M.Pd, Diskominfo Agusman, SH, Tokoh Masyarakat Rao Selatan Amran Datuk Jorajo, S.Pd, M.Pd, serta undangan lainnya, di ruang kerja Bupati Pasaman, selasa (19/11/2019).
Peretemuan tersebut dalam rangka membicarakan keberadaan dan menindaklanjuti adanya temuan benda bersejarah pada tanggal 27 september 2019 tepatnya di tepi sungai Sibinail Jorong 3 Nagari Lubuak Layang Kecamatan Rao Selatan berupa patung (ARCA) yang ditemukan oleh seorang warga Nagari Lubuk Layang yang bernama Baihaqi Amura.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Sumatera Barat Drs. NURMATIAS dalam pertemuan itu memaparkan jenis Makara di Padang Nunang itu;
- Makara tipe Gajah – Mina (kombinasi ikan dengan gajah)
- Makara berbentuk kepala binatang dengan mulut terbuka lebar. Pada bagian samping digambarkan lengkungan belalai (gajah) yang dihiasi motif flora, bagian atas bulat membentuk ukel kebawah.penggambaran mata terkesan mata sipit dan telinga melengkung menyerupai kipas. Diatas makhluk yang berada di dalam mulut dipahatkan bentuk bunga dan benang sari. Pada sisi kiri dan kanan, terdapat beberapa motif hias sulur-suluran berbentuk lingkaran menyerupai kipas. Pada bagian dalam mulutnya, terlihat pengambaran figur manusia yang sedang memegang senjata di tangan kanan dan perisai di tangan kiri dan posisi berdiri (prajurit)
- Makara itu berukuran tinggi sekitar 110 cm terbuat dar batu sandstone (batu pasir).
- Secara morfologi temuan makara yang di temukan di Padang Nunang memiliki kesamaan dengan temuan makara-makara di percandian Padang Lawas Sumatera Utara, sehingga diperkirakan temuan makara di Padang Nunang tersebut berusia antara abat ke-11 sampai dengan 14 masehi.
Sedangkan tinjauan Morfologi Makara Padang Nunang adalah;
- Kesamaan antara makara Padang Nunang dengan makara Padang Lawas dapat dirinci berdasar morfologinya secara umum serta unsur-unsur motif hiasnya.
- Morfologi secara umum makara Padang Nunang dan Padang Lawas berpenampang segitiga sama sisi.
- Ditinjau dari konteks arkeologisnya arca makara yang ditemukan di Biara Bahal1. Padang Lawas secara relatif ditarikhkan dari abad ke-11 sampai dengan 14 M.
- Kuat dugaan makara di Padang Nunang dan Biaro Bahal berasal latar belakang budaya dan masa yang relatif sama, meskipun saat ini kedua lokasi tersebut terpisah oleh satuan administratif. Hal ini terlihat dari representasi budaya material yang nyaris sama.
Rekomendasi teknis temuan Makara di Padang Nunang;
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Sumatera Barat Drs. NURMATIAS kepada Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis, SH, M.Si serta seluruh peserta pertemuan menyampaikan rekomendasi teknis temuan Makara di Padang Nunang;
- Perlu dilakukan survei dan ekskavasi penelitian dengan melibatkan beberapa stakeholder untuk menggali potensi tinggalan arkeologi lainnya di sekitar lokasi temuan.
- Perlu dilakukan pemindahan temuan dari lokasi sekarang ke Museum Bonjol agar dapat diakses oleh masyarakat umum.
- Perlu dilakukan konservasi temuan untuk mencegah kerusakan dengan melibatkan konservator (BPCB Sumatera Barat).
Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis, SH, M.Si pada pertemuan itu mengatakan;
- Dengan dudik bersama ini terbayang apa yang harus dilakukan dan tetap berkoordinasi dengan BPCP.
- Menyarankan agar hasil temuan ini untuk dapat diseminarkan, dan hasil dari seminar tersebut dilaporkan kepada BPCP, karena Bupati sangat berkeyakinan, kedepannya Pasaman ini akan dapat menemukan yang paling terhebat lagi di Pasaman ini.
- Khusus ini, (Makara) Padang Nunang ini, Bupati H. Yusuf Lubis menyarankan dibuat rencana dengan baik.
- Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Bupati H. Yusuf Lubis, SH, M.Si menyarankan untuk lebih mendalaminya sampai selesai.
Sedangkan dari berbagai instansi yang berhadir pada kesempatan itu, dari mereka masing-masing menyampaikan sumbang sarannya dengan berbagai macam yang terbaik, sehingga (Makara Padang Nunang) tersebut dapat terpelihara, terjaga, dan dilakukan konservasi untuk mencegah kerusakan.
Pertemuan Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Sumatera Barat Drs. NURMATIAS bersama rombongan dengan Bupati Pasaman di akhiri dengan pemberian cindera mata dari Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Sumatera Barat Drs. NURMATIAS kepada Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis, SH, M.Si, kemudian Bupati H. Yusuf Lubis menyerahkannya kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Ali Yusri, S.Pd, M.Pd. dan kemudian photo bersama. (TIM)*