Bupati Pasaman Secara Resmi Membuka MTQ Ke-46 Tingkat Nagari Tarung-tarung Kecamatan Rao

Bupati Pasaman Secara Resmi Membuka MTQ Ke-46 Tingkat Nagari Tarung-tarung Kecamatan Rao

PASAMANKAB.GO.ID, Pasaman --- Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) bertujuan untuk memusatkan perhatian membangun mental spiritual atau moral peserta, hal itu disampaikan oleh Bupati Pasaman H Yusuf Lubis, SH, M.Si pada saat pembukaan MTQ Ke-46 tingkat Nagari Tarung-tarung Kecamatan Rao.

Dari pantauan jurnalistik PASAMANKAB.GO.ID tampak berhadir dalam kegiatan itu Asisten, Kepala-kepala OPD se-Pasaman, Kabag Humasy Delsi Syafi’I, Forkopimca Kecamatan Rao, Tokoh-tokoh masyarakat kecamatan Rao, Tokoh-tokoh masyarakat Nagari Tarung-tarung, Ninik mamak, Alim Ulama, Panitia dan Peserta MTQ, serta masyarakat kenagarian Tarung-tarung di Kampung Sorik Jorong VI Nagari Tarung-tarung Kecamatan Rao pada pukul 13.47 Wib kamis (28/06/2018).

Selanjutnya "Kita berharap pada MTQ ke-46 tingkat Nagari di Kecamatan Rao akan menemukan bibit terbaik yang nantinya akan diutus mewakili Kecamatan untuk ke kabupaten Pasaman dalam lomba yang sama tingkat Sumatera Barat,"ujar Yusuf Lubis.

“MTQ juga dapat dijadikan sebagai ajang media dakwah dan syiar keagamaan yang efektif. Gelaran MTQ, juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Al Quran dalam rangka mempertebal kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

"Ini juga wahana untuk membentuk generasi Qurani guna menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat yang agamis," katanya.

Sementara Wali Nagari Tarung-tarung Asparuddin mengatakan, MTQ juga dapat dijadikan sebagai ajang media dakwah dan syiar keagamaan yang efektif. Gelaran MTQ itu juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Al Qur'an dalam rangka mempertebal kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

Ia menambahkan, kegiatan MTQ ini dapat menjadi tolak ukur dinamika aktifitas pembinaan seni baca Al Quran ditiap Jorong. Al Quran sebagai sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan tidak akan pernah habis untuk digali dan dikaji.

"Al Quran harus dipelajari, dipahami lalu diamalkan. Al Quran harus menjadi landasan dalam hidup kita sehari-hari. Jangan pernah menjauhkan Al Quran dari kehidupan kita," harapnya. (TIM)*

Bagikan ke Jejaring Sosial