Bupati Pasaman Serahkan Bantuan Dana Kehormatan Guru LPTQ/MDA Sepasaman
Penyerahan Bantuan Dana Transportasi bagi guru-guru LPTQ-MDA Se-Pasaman
Pasaman, Kominfo --- Bupati Kabupaten Pasaman secara simbolis menyerahkan bantuan dana kehormatan (bantuan pengganti pembeli minyak motor) bagi 1.700 guru LPTQ/MDA Se- Pasaman di ruangan Gedung Pertemuan Rao, Sabtu (17/6)
Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah OPD, Kepala BAPPEDA Drs. Mara Ondak, Kadis Perhubungan Asril Amir. SH. MH, Kadis Pol PP dan Damkar Asmadi, Asisten M.N. Susilo, Kabag Humas Anwir Salam S.Sos, Kabag Kesra Edi Erman S.Ag. M.A, Camat Kecamatan Rao beserta Muspika Kecamatan Rao, Wali Nagari Tarung-tarung, Camat Kecamatan Rao Utara, dan sejumlah tokoh masyarakat Nagari Tarung-tarung.
Bupati Pasaman dalam sambutannya menyatakan bahwa, pemberian bantuan dana pengganti minyak tranportasi bagi Guru LPTQ dan MDA di Pasaman ini adalah salah satu bukti bahwa keseriusan Pemerintah daerah dalam menerapkan dan mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Pasaman yang Sejahtera, Agamis, dan Berbudaya.
Kemudian Yusuf Lubis juga menerangkan, bahwa pembangunan Pasaman ini berlandaskan Agama sehingga dapat diridhai Allah Swt, maka dengan memberikan sedikit uang pengganti transportasi bagi 1.700 orang guru LPTQ/MDA adalah sebagai motifasi untuk dapat lebih bersemangat dalam mendidik dan mengajarkan bacaan demi bacaan ayat suci Al-Qur'an, yang akhirnya anak bisa pandai membaca ayat suci Al-Qur'an itu sendiri tegas Yusuf Lubis.
Kabag Kesra Edi Erman S.Ag. MA dalam sambutannya mengatakan bahwa; Pemberian tunjangan bagi guru mengaji ini adalah bagian dari motifasi bagi guru-guru agar dapat lebih meningkatkan lagi usah-usaha dalam pembinaan anak didiknya sehingga santrinya hebat dan mampu mengaji dan atau membaca Al-Quran sebagai pedoman hidup beragama Islam yang akhirnya selamat dunia dan akhirat.
Tujuan dari pemberian bantuan tersebut Kabag Kesra Edi Erman S.Ag. M.A menjelaskan bahwa Pertama; Untuk memberantas buta huruf membaca Al-Qur'an di Pasaman. Kedua; Agar dapat kembali menggerakkan Ma'rib mengaji. Ketiga: Agar masyarakat pasaman dapat menjadikan Al-Qur'an betul-betul sebagai pedoman hidup.(*)