Cegah Kematian Ibu Hamil Dan Bayi Secara Bersama
Pasaman, Kominfo --- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Amdarisman.SKM, M.Kes. dalam acara sosialisasi upaya penyelamatan ibu hamil, bayi baru lahir dan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mengatakan, “Angka kematian Ibu, Angka kematian Bayi dan angka kematian Balita merupakan indikator status kesehatan masyarakat. Jumlah kematian Ibu dan Bayi di Indonesia masih tinggi bahkan cenderung terjadi peningkatan.
Dari pantauan Jurnalistik Kominfo Pasaman tampak hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Kesehatan Amdarisman.SKM,MKes, dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Narasumber Dr Dolly Nurdin Lubis SP.Og, Kabid Kesehatan Ibu dan Anak Dwi Hadiyah, perwakilan Kantor Kementerian Agama Pasaman Edi Ridwan, Camat Kecamatan Lubuk Sikaping, Kapolsek Kecamatan Lubuk Sikaping, Kepala Puskesmas dan Kepala KUA Lubuk Sikaping, Wali Nagari dan Ketua TP PKK Nagari, KAN, Da’i Nagari, Bundo Kanduang, serta undangan lainnya di Aula lantai II Puskesmas Lubuk Sikaping, Kamis (19/10).
Selanjutnya Kadis Kesehatan Pasaman itu menguraikannya kembali, “Sebagai penyebab kasus kematian adalah pendarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi dan penyakit penyerta lainnya. Dan secara tidak langsung kata Amdarisman.SKM.M.Kes. di sebabkan oleh 3 (tiga) Terlambat, dan 4 (empat) Terlalu. Tiga Terlambat adalah,”Terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, Terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan Terlambat mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan.”
Sedangkan yang di katakan dengan 4 (empat) terlalu yaitu adalah; “Terlalu muda untuk melahirkan, Terlalu sering melahirkan, Terlalu Tua, dan Terlalu banyak jumlah anak yang di lahirkan.” Kata Amdarisman.
Mengingat penyebab kematian ibu yang cukup komplek, melatar belakangi munculnya ide untuk membentuk Forum Masyarakat Peduli Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman periode 2017 – 2020 yang di tetapkan oleh Bupati Pasaman dan beranggotakan Camat, Danramil, Kapolsek, Kepala Puskesmas dan pemegang program KIA, KESPRO, dan PROMKES, Kepala KUA, Ketua TP PKK Kecamatan, Wali Nagarai, Ketua TP PKK Nagari, Ketua KAN, Bundo Kanduang, dan Da’i Nagari, dan Ketua Forum Usaha Mikro Kecil Kecamatan sewilayah kerja Puskesmas Lubuk Sikaping.
Amdarisman juga menganjurkan, forum ini dapat mendukung program komunikasi, informasi dan edukasi, Kesehatan Reproduksi bagi calon pengantin (Catin), sehingga calon pengantin (Catin) siap menghadapi masa kehamilan, persalinan dan menyusui secara sehat serta melahirkan generasi penerus yang berkualiatas.
Program ini telah di laksanakan oleh Puskesmas dan KUA Kecamatan Lubuk Sikaping sejak tahun 2015 hingga sekarang. Untuk lebih mapannya kegiatan ini di perlukan peran serta lintas sektoral terkait. Jelas Amdarisman.
Dan kepada calon pasangan pengantin yang telah mendapatkan KIE, mulai hari ini akan diberikan sertifikat. Sebutnya Pada kesempatan ini pinta Amdarisman Bupati Pasaman dapat mengukuhkan anggota forum dan membuka acara sosialisasi secara resmi dan melauching pemberian sertifikat pasangan SIAGA kepada pasangan calon pengantin (Catin) yang telah mendapatkan educasi Catin.
Bupati Pasaman yang di wakili oleh Staf Ahli Desrizal.SKM.MKes. juga menyarankan penanganan masaalah kematian ibu dan bayi tidak bisa hanya di tangani oleh sektor kesehatan, maka di perlukan kemitraan yang efektif, melalui kerjasama lintas program, lintas sektor dan mitra lainnya, serta masyarakat untuk mencapai tujuan bersama yaitu menurunkan jumlah kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Pasaman umumnya dan di Puskesmas Lubuk Sikaping secara Khusunya.
Sekaligus Bupati Pasaman juga menyarankan agar kegiatan Forum seperti itu sudah terlaksana di seluruh Puskesmas se-Kabupaten pasaman tanpa terkecuali. Katanya. (Afzal)*