Kita Bangga Pasaman Dapat Rekor Dunia Bukan Sekedar Rekor MURI
Pasaman, Kominfo --- Bupati Pasaman Yusuf Lubis mengatakan pada jurnalis dan pers ba’da membuka pagelaran meriam bambu terbanyak di Indonesia bahkan dunia di Gunung Tajadi Nagari Ganggo Hilia Kecamatan Bonjol, Jum’at (14/7/2017),
“Saya bangga, saya senang, saya bahagia, karena Kabupaten Pasaman baru pertama kali ini mendapatkan Rekor MURI khusus soal meriam bambu.
Hadir pada saat itu, tim penilai pergelaran Rekor MURI dari Museum Rekor Dunia Indonesia di Jakarta, Ketua DPRD Kabupaten Pasaman, Wakil Bupati Pasaman, Forkopimda, Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, Pengadilan Agama Lubuk Sikaping, Sekda, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala OPD, Instansi Vertikal, Kepala BUMN, BUMD, Kabag di lingkungan Pemkab Pasaman, Ibu Ketua PKK, Ketua Dekranasda, Ketua GOW, Ketua Persit, Ketua Bhayangkari, Ketua Darmawanita Kabupaten Pasaman, Camat se-Kabupaten Pasaman, Wali Nagari, Ninik mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, Pemuda Paga Nagari, dan Jurnalis serta masyarakat pasaman secara umum.
Ia menambahkan, oleh karena itu, sejarah besar Kabupaten Pasaman, khususnya Kecamatan Bonjol Nagari Ganggo Hilia, kebetulan tempat kita ini adalah tempat lahirnya Tuanku Imam Bonjol. Sebut Yusuf Lubis.
Tempat kita ini adalah tempat daerah katulistiwa, tempat kita ini adalah sangat bersejarah, setiap dua kali setahun kita memperingati di tempat ini juga TITIK KULMINASI, arti kulminasi adalah; “Matahari tepat di ubun-ubun kepala kita, dengan tidak ada bayangan, dan satu-satunya di Sumatera, oleh karena itu Rekor MURI meriam bambu ini menambah sejarah yang paling besar dan paling baik, yang paling tinggi penghargaan Rekor MURI ini di terima oleh seluruh masyarakat Kabupaten Pasaman. Sebut Yusuf Lubis.
Untuk itu, kami yakin dan kami percaya, tempat ini, kebetulan disini ada, tempat lahir Tuanku Imam Bonjol, di sini ada Museum Tuanku Imam Bonjol, di sini ada daerah titik kulminasi, di sini ada daerah katulistiwa.
Kami berjanji bahwa Kabupaten Pasaman, khususnya Bonjol iniu akan kita buat betul-betul daerah wisata kedepan yang lebih baik. Ungkap Bupati Pasaman Yusuf Lubis.
Jadi jumlah Rekor MURI meriam bambu ini karena pada tahun 1.821 meletuslah perang Paderi di Sumatera Barat, atau Bonjol ini. Jelasnya lagi.
Oleh karena itu tahun meletusnya perang Paderi itu di anggap kemenangan rakyat dan tahu 1.821 itu tahun terjadinya perang, ulangnya lagi, maka meriam bambu itu kita sesuaikan dengan sejumlah hari ini di bikin karena dalam rangka halal bil halal, setelah melaksanakan puasa ramadhan, dan lebaran, minal aidin wal fa izin, dan juga menjelang hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus. Sebut Yusuf Lubis.
Insya Allah, Rekor MURI hari ini dalam rangka meriam bambu, maka untuk itu pada tahun-tahun berikutnya kita akan musyawarah tentang rekor-rekor lainnya.
Jika tahun ini 1.821 meriam bambu, maka pada tahun-tahun berikutnya di tambah satu akan menjadi rekor dunia.
Trimakasih Ungkap Yusuf Lubis polos penuh kegembiraan seraya mengangkat sertifikat pengakuan Rekor MURI yang barusan di terimanya.(Afzal)*