Masyarakat Pasaman Antusias Dalam Perayaan Titik Kulminasi Di Bonjol Equator
Pasaman,Kominfo --- Bupati Pasaman Yusuf Lubis menyampaikan dalam kata sambutannya saat Perayaan Titik Kulminasi itu, “sebagai Wujud kepedulian kita bersama terhadap promosi wisata Daerah.” Karena fenomena alam yang istomewa ini hanya terjadi 2 (dua) kali dalam setahun tepatnya pada tanggal 21 maret dan 23 september setiap tahunnya, fenomena alam ini terjadi ketika matahari berada tepat di atas garis katulistiwa. Sebutnya Hadir dalam kegiatan itu, Koordinator BMKG Sumbar Rahmat Triyono.ST.UPL.Seis.Msc.bersama kru, Forkopimda, Staf Ahli, Asisten, SOPD, Anggota DPRD Pasaman, Camat Kecamatan Bonjol, Tokoh-tokoh Masyarakat Bonjol, serta undangan lainnya. Pada saat itu posisi matahari berada tepat di atas kepala 0 derjat, 0 menit, 0 detik garis lintang, sehingga menghilangkan bayangan”. Sebentar lagi kita akan saksikan bersama-sama melalui alat yang telah di siapkan oleh Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) Padang Panjang. Dengan momen ini kita mendekatkan diri kepada Allah melalui alam yang di ciptakannya sebagai wujud syukur sebagai hamba-Nya, betapa besar kuasa Allah Swt semoga kita akan selalu berada dalam naungan kebaikan dan kesejahteraan. Fenomena alam ini merupakan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Pasaman di harapkan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik nusantara maupun mancanegara dan ilmuan untuk datang dan berkunjung ke daerah kita. Kita menyadari bahwa Kabupaten pasaman belum menjadi aderah tujuan wisata unggulan di Sumatera barat namun kita akan tetap berupaya secara bertahab dan berkesinambungan, menjadikan Kabupaten Pasaman sebagai Daerah tujuan wisata unggulan. Untuk mewujudkan itu tidaklah mudah, di perlukan sinergi pemerintah, pemerintah daerah serta dukungan dan do’a dari semua pihak baik suasta maupun masyarakat. Selanjutnya masyarakat yang berada di daerah objek wisata harus ikut berfartisifasi dalam menciptakan kebersihan, ketertibab dan keindahan di lingkungan objek wisata melalui Sapta Pesona Wisata yaitu, Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah-tamah dan kenangan. Pariwisata yang maju akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat, karena akan membuka lapangan kerja, kesempatan berusaha, baik berupa usaha akomodasi, transportasi, rumahmakan, usaha jasa pariwisata lainnya, seperti penyediaan souvenir/cendramata. Bupati Pasaman juga mengatakan, pariwisata juga mempunyai dampak negatif, apalagi di era arus globalisasi ini, semua akan menembus pilar-pilar negara budaya kita. Globalisasi juga membuka sekat-sekat yang ada, sehingga arus informasi menjadi begitu terbuka. Begitu juga wisatawan yang datang akan membawa informasi-informasi serta budaya-budaya baru dan asing yang belum tentu sesuai dengan budaya bangsa kita. Untuk itu agar kita lebih waspada dan membentengi diri dengan memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt serta menjaga nilai-nilai luhur budaya kita, “Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah.” Kita menyadari bahwa sektor pariwisata ini adalah sektor yang komprehensif, maka di harapkan kepada kepala SOPD yang terkait bidang pariwisata agar saling mendukung sesuai dengan peran dan fungsi sektor masing-masing. Terakhir, kami berharap event perayaan titik kulminasi Kabupaten Pasaman ini dapat di angkat dan di kembangkan menjadi event yang berskala nasional, dan menjadikan Kabupaten Pasaman sebagai daerah yang wajib di kunjungi di masa yang akan datang. Harap Bupati Pasaman Yusuf Lubis.”Wisatawan belumlah ke Sumatera Barat, jika belum berkunjung ke Kabupaten Pasaman. (Afzal)*