Pasaman Diskusi Aktual Stunting
KOMINFO, Pasaman --- Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang penanganan stunting serta permasalahan gizi dan tumbuh kembang anak di Kabupaten Pasaman, Pemerintah Kabupaten Pasaman melalui Badan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) yang di kepalai Choiruddin Batubara, SE, MM selenggarakan Diskusi Aktual.
Bupati Pasaman yang di Wakili Sekretaris Daerah Drs. H. Mara Ondak dalam sambutannya menyampaikan, “Kabupaten Pasaman ditetapkan menjadi daerah lokus stunting berdasarkan hasil riset kesehatan dasar yang dilakukan pada tahun 2013 dengan hasil yang menunjukkan bahwa pada tahun 2013 tersebut di kabupaten Pasaman terdapat 15.025 balita stunting dengan prevalensi 55,2%”.
Berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 440/1959/SJ Tentang Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2018, 10 Nagari yang menjadai prioritas intervensi penurunan stunting di Pasaman adalah nagari Binjai, Ladang Panjang, Malampah, di Kecamatan Tigo Nagari; Nagari Ganggo Hilia, Nagari Koto Kaciak di Kecamatan Bonjol; Nagari Panti di Kecamatan Panti; Nagari Koto Rajo di Kecamatan Rao Utara; Nagari Sungai Lolo Kecamatan Mapattunggul Selatan, serta Nagari Cubadak dan Simpang Tonang di Kecamatan Dua Koto.
Pantauan secara langsung Jurnalis Kominfo Pasaman tampak hadir Forkopimda Pasaman beserta isteri, Pengurus Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Pasaman, para Asisten, Para Staf Ahli Bupati, Kepala-kepala OPD, dan Kepala Bagian di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Pasaman beserta isteri/suami, para camat seKabupaten Pasaman bersama isteri/suami, Wali Nagari seKabupaten Pasaman bersama isteri, Pimpinan Instansi vertikal dan perguruan tinggi, Pimpinan Puskesmas se Kabupaten Pasaman, Pengurus Organisasi Masyarakat dan Organisasi Wanita, Di Aula Kantor Bupati Pasaman Lantai III, (Selasa 28/01/2020).
Setelah melakukan intervensi dalam penanganan stunting terhadap 10 nagari tersebut, pada tahun 2019 berdasarkan hasil survey pencatatan dan pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, Nagari Lokus Stunting di Kabupaten Pasaman bertambah menjadi 27 nagari.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa nagari yang ternyata memiliki prevensi stunting yang tinggi seperti 10 nagari yang telah ditetapkan sebelumnya.
Selanjutnya Bupati juga menyampaikan, pada hari ini kita Pemerintah Daerah bersama Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Pasaman melaksanakan acara diskusi aktual untuk mendapatkan informasi dari para narasumber tentang apa itu stunting, apa penyebabnya, apa akibat yang ditimbulkan serta upaya yang harus kita lakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah stunting.
Kita berharap melalui informasi yang kita dapatkan pada hari ini akan menjadi modal bagi kita semua untuk menyampaikan, mensosialisasikan dan berbagi informasi dengan seluruh lapisan masyarakat terutama para ibu di Kabupaten Pasaman.
Begitu pentingnya seorang ibu mengetahui informasi ini, maka kehadiran para pemangku kepentingan pada diskusi actual ini mengikut sertakan para isteri.
Hal ini tentu tanpa mengecilkan peran seorang ayah, karena ayah juga harus tetap menjadi teladan dan pengayom keluarga dalam membangun keluarga yang sehat, kuat dan bahagia.
Permasalahan stunting ini menjadi permasalahan kita semua, dan kegiatan seperti ini masih akan kita lanjutkan dengan peserta dari Para Kepala Jorong beserta Istri se-Kabupaten Pasaman dengan harapan bahwa informasi stunting ini sampai keseluruh Lapisan Masyarakat.
Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini Bupati Pasaman mengajak kita semua untuk mengikuti rangkain acara diskusi dengan baik dan serius sampai selesai.
Semoga kedepan permasalahan stunting di Kabupaten Pasaman dapat kita tanggulangi bersama sekaligu mempersiapkan generasi yang kuat dan tangguh serta siap menghadapi persaingan global kedepan;
Sebelum mengakhiri sambutan, Bupati mengucapkan terimakasih kepada ketua dan seluruh anggota Riset Daerah Kabupaten Pasaman atas kerjasamanya dalam penyelenggaraan diskusi aktual itu.
Begitu juga dengan kepedulian dan berbagai masukan, rekomendasi kepada Bupati dalam upaya percepatan pembangunan Kabupaten Pasaman kedepan.
Dengan membacakan Basmallah Bupati Pasaman membuka acara Diskusi Aktual Stunting di Kabupaten Pasaman dari perspektif Sosial Budaya dan Ekonomi masyarakat”.
Ketua Panitia Pelaksana Diskusi Aktual Stunting Pasaman Choiruddin Batubara, SE, MM menyampaikan dalam laporan kegiatannya sebelum acara dibuka Bupati Pasaman, Tujuan kegiatan diskusi Aktual ini adalah; “Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang penanganan stunting serta permasalahan gizi dan tumbuh kembang anak. Membangun komitmen bersama dari semua pihak dalam penanganan stunting di Kabupaten Pasaman . Merumuskan dan memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah dalam percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Pasaman”.
Tema: “Strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pasaman dari perspektif sosial budaya dan ekonomi masyarakat”, dengan jadwal waktu 1 (satu) hari.
Acara diskusi aktual stunting Pasaman ini juga menghadirkan narasumber dari Akademisi diantaranya; DR. dr. Andani Eka Putra, M.Sc (Direktur Umum, Sumber Daya dan Riset Rumah Sakit Unand Padang). Prof. DR. dr. Delmi Sulastri, M.Sc, SpGK (Kepala Program Studi Doktor Fakultas Kedokteran Unand Padang). Prof. DR. dr. Rizanda Machmud, M.Kes (Dekan Fakultas Keperawatan Unand Padang). (TIM)*