Pasaman Selenggarakan Apel Besar Kesiapsiagaan Bencana dan Operasi Aman Nusa II Tahun 2020
KOMINFO, Pasaman --- Penyelenggaraan Apel Besar Kesiapsiagaan Bencana dan Operasi Aman Nusa II Tahun 2020 Kabupaten Pasaman merupakan sebagai upaya preventif dan merubah pradikma menjadi kesiapsiagaan dan ketangguhan dalam menghadapi bencana.
Selama tahun 2017 terdapat 2.372 kejadian bencana, yang mengakibatkan 377 jiwa meninggal dunia/hilang dan 3,49 juta jiwa mengungsi.
Pada tahun 2018 terdapat 2.572 total kejadian bencana, dengan 4.814 jiwa meninggal dunia, 10,24 juta jiwa terdampak dan mengungsi.
Dan kerusakan yang dapat ditimbulkan akibat bencana tahun 2018 adalah 320 ribu rumah rusak, 106 fasilitas kesehatan rusak dan 857 rumah ibadah rusak.
Dalam kegiatan ini bertindak sebagai Inspektur Apel Besar Kesiapsiagaan Bencana dan Operasi Aman Nusa II Tahun 2020 adalah Wakil Bupati Pasaman H. Atos Pratama, ST, sekaligus menyampaikan amanat dan arahan dalam kegiatan tersebut, seraya berkata “berdasarkan data yang dirilis oleh pusat data kebencanaan Internasional, bahwa korban meninggal akibat bencana adalah 1,2 juta jiwa, dimana angka ini lebih besar dari korban akibat konflik bersenjata sebesar 1,02 juta jiwa.
Dari pantauan secara langsung Jurnalis Kominfo Pasaman tampak hadir dalam kegiatan itu, Wakil Bupati Pasaman H. Atos Pratama, ST, Forkopimda Pasaman, Sejumlah kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Pasaman, dan personil peserta Apel Besar Kebencanaan, serta sejumlah jurnalis yang meliput kegiatan, di Pelataran Kantor Bupati Pasaman, Senin (13/01/2020).
Kerusakan yang disebabkan oleh bencana cukuplah besar membuat Anggaran Negara tersedot untuk membangun dan mengembalikan kepada kondisi atau keadaan semula.
Sangatlah penting upaya-upaya yang dilakukan dalam mencegah dan mitigasi bencana guna mengurangi resiko korban yang ditimbulkan akibat bencana.
Disamping itu gambaran dan arah tren bencana global kedepanpun cenderung akan meningkat karena pengaruh beberapa faktor;
- Meningkatnya jumlah penduduk
- Urbanisasi
- Dekradasi lingkungan
- Kemiskinan, dan
- Pengaruh perubahan iklim global
Tidak bisa dipungkiri, intensitas dan kompleksitas bencana di era modern ini telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan dan kerugian besar, serta sangat mengganggu aktivitas, dan produktivitas baik untuk keberlangsungan dunia usaha dan kehidupan bermasyarakat.
Oleh karenanya, kerugian bencana merupakan urusan semua pihak dan pentingnya kita semua memahami resiko dan berbagai peran dan tanggung jawab.
Wakil Bupati Pasaman H. Atos Pratama juga mengatakan gambaran ilustrasi tersebut memberikan logika penting bahwa mari kita berinventasi untuk kesiapsiagaan pada pra bencana agar dampak bencana yang timbul dapat ditekan, dampak ekonomi bias lebih murah, dan bermanfaat bagi keberlangsungan usaha dan matapencaharian masyarakat.
Wabup H. Atos Pratama juga mengatakan, hari ini kita melaksanakan Apel Besar Kesiapsiagaan Bencana dan sekaligus mensukseskan Program Aman Nusa II yang digagas oleh POLRI.
Momentum ini hendaknya kita jadikan sebagai bentuk kesiap siagaan dan kewaspadaan kita dalam menghadapi bencana.
Mengingat kerentanan, keterpaparan masyarakat dan potensi ancaman baik bencana, khususnya di Kabupaten Pasaman, maka diperlukan satu momen untuk melatih kesiapsiagaan seluruh komponen masyarakat dalam menghadapi bencana.
Wabup H. Atos Pratama juga sangat mengharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan latihan-latihan.
Diperlukan kesadaran dan upaya secara bersama semaksimal mungkin untuk merealisasikan latihan evakuasi bencana serentak. Dengan latihan evakuasi bencana maka akan terbangun kapasitas dan kapabilitas semua pihak terkait kesiapsiagaan sehingga seluruh orang yang tinggal di Kabupaten Pasaman selamat dari bencana.
Latihan evakuasi bencana merupakan upaya dalam memperkuat kapasitas kesiapsiagaan masyarakat, karena sebagaimana yang diketahui, agar masyarakat mengenal ancaman risiko dilingkungannya, mampu mengelola informasi peringatan dini, memahami rambu peringatan, serta mengurangi kepanikan dan ketergesaan saat evakuasi yang menimbulkan korban dan kerugian.
Di hadapan peserta Apel Besar Kesiapsiagaan Bencana dan Operasi Aman Nusa II Tahun 2020, Wabup H. Atos Pratama menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada BPBD atas kesungguhan dan kerja keras dalam pengabdian demi kemanusiaan, sehingga BPBD semakin dikenal oleh masyarakat. Kerja keras tersebut sekaligus menjadi tanggung jawab kita kedepan, untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Wabup H. Atos Pratama juga menyampaikan ucapan trimakasih kepada TNI/POLRI yang senantiasa bersama-sama dalam penanggulangan bencana dan atas inisiasi dalam Operasi Aman Nusa II Tahun 2020 di Kabupaten Pasaman.
Kepada seluruh SKPD yang turut serta membantu dalam penanggulangan bencana, Wabup H. Atos Pratama juga ucapkan trimakasih.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Ricky Riswandi kepada Jurnalis Kominfo Pasaman menyebutkan, “pada bulan januari sampai dengan februari 2020 intensitas cuaca di Kabupaten Pasaman sangat tinggi dan bahkan akan berlanjut sampai akhir februari, di daerah kita mempersiapkan personil-perrsonil untuk mengantisipasi situasi yang mungkin terjadi dan untuk mengurangi resiko korban atas kejadian-kejadian bencana bencana yang mungkin timbul. Untuk itu mitigasi pencegahan dan kesiapsiagaan kebencanaan harus dilaksanaka.
Wakil Kapolres Pasaman AKP Ahmad Yani Pasaribu sebagai Panitia Penyelenggara kegiatan Apel Besar Kesiapsiagaan Bencana dan Operasi Aman Nusa II Tahun 2020 mengatakan, “ada 8 (delapan) instansi yang di undang dalam Apel Besar ini dengan tugas dan fungsi masing-masing dan diperkirakan paling berperan dalam membantu masyarakat bila terjadi bencana di Kabupaten Pasaman.
Harapan WK Polres Pasaman ini bila terjadi bencana di Kabupaten Pasaman semua kita harus bersinergi dalam penanggulangan bencana tersebut, semoga Allah Swt meridhai tidak akan terjadi bencana lagi di Pasaman.
Dalam Apel Besar Kesiapsiagaan Bencana dan Operasi Aman Nusa II Tahun 2020 Wabup H. Atos Pratama bersama forkopimda Pasaman memeriksa kesiapan personil dan perlengkapannya dalam apel besar tersebut. (TIM)*