Pelatihan Pemetaan Potensi Organisasi Dan Lembaga Masyarakat Yang Berperan Dalam Pemberdayaan Perempuan Dan Anak
Pasaman, Kominfo --- Bupati Pasaman Yusuf Lubis menyampaikan sambutannya saat membuka acara Pelatihan Pemetaan Potensi Organisasi dan Lembaga Masyarakat, “Di harapkan dapat menggambarkan dan menghasilkan data terpilah yang di hasilkan dari data seluruh sektor terkait sebagai informasi penting dalam penyelenggaraan pembangunan yang di gunakan mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, inplementasi, sampai dengan, evaluasi program atau pengukuran pencapaian kinerja pembangunan.
Dari pantauan jurnalistik Kominfo Kabupaten Pasaman, tampak hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPP-PA) Kabupaten Pasaman Adasmi, Pemateri Kegiatan dari BPS dan Bappeda, Perwakilan dari Lintas Sektor terkait, serta 70 (tujuh puluh) orang peserta dari Kasi Kesra Kecamatan Se-Kabupaten Pasaman, Pengolah data Nagari Se-Kabupaten Pasaman, panitia acara, jurnalistik di Gedung Pertemuan Syamsiar Thaib Selasa (12/12/2017).
Bupati Yusuf Lubis juga mengatakan, “Para pengambil keputusan atau perencana membutuhkan data dan informasi dalam rangka menyusun perencanaan terkait upaya mencapai tujuan pembangunan minimnya data secara kuantitas ataupun kualitas tidak akan menghasilkan analisa yang mendalam tentang suatu masaalah dan tidak akan cukup kuat bila di jadikan bahan pengambilan keputusan atau perencanaan. Sebutnya
Pemahaman atas data yang di butuhkan serta sumber perolehan dari data tersebut, harus di identifikasi sebagai sesuatu yang sangat penting.” Memningat pentingnya data ini dalam proses perencanaan, maka pemerintah didalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan PP Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan Daerah Pasal 13 ayat 1 mengamanatkan; Penyusunan rencana Pembangunan Daerah menggunakan data dan informasi perencanaan Pembanguanan Daerah, serta rencana tata ruang data dan informasi yang di maksud akan di kompilasi secara terstruktur berdasarkan aspek geografis, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah untuk memudahkan pengolahan serta analisis secara sistematis dalam rangka penyusunan rencana pembanguanan daerah.
Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA) untuk menentukan kebijakan pembangunan kaitannya dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak.
SIGA akan berfungsi untuk membantu menghimpun, menyimpan, dan mengolah data gender dan anak yang di pilah menurut kategori tertentu.
Bupati Pasaman Yusuf Lubis juga mengatakan bahwa “Pengembangan SIGA di lakukan menggunakan tegnologi berbasis web.” Basis Web, dipilih karena kemudahannya dalam inplementasi. Sebut Bupati Pasaman Yusuf Lubis
Karena SIGA memiliki banyak User, yang terpisah secara geografis, dan potensi integrasi dengan sistem berbasis web lainnya. Ujarnya kembali
Metodologi yang di gunakan pada proses rekayasa perangkat lunak adalah sistem development live cycle (SDLC) untuk pengembangan berbasis web.
Tahapan pengembangan yang di berikan adalah planning, analisa (tegnologi, user, biaya, informasi).
Bupati juga mengatakan, “Pada akhir pengembangan SIGA, di hasilkan SIGA yang mampu menyimpan data pengguna, wilayah, instansi, bidang, rumpun bidang, grup, subgrup, kasus, dan data siaga.
SIGA mampu mengolah dan menyajikan informasi berbentuk table dan grafik. Katanya
Ia juga menyampaikan bahwa, “Dengan memperkuat dan mendorong kelembagaan (Peraturan, Lembaga, Mekanisme) sistem data dengan memilah menurut jenis kelamin dan umur di Kementerian/Lembaga dan Daerah, yang terpercaya dapat di sajikan dengan cepat, akurat konprehensif, dan mutakhir dan dalam pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data terpilah serta meningkatkan ketersediaan dan pemanfataan data terpilah untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan hasil.
Kebijakan program/kegiatan pembangunan yang responsif gender dan peduli anak di daerah. Sebutnya
Untuk merancang kebijakan dalam program pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Bupati Pasaman Yusuf Lubis menyarankan; “Adanya langkah awal ketersediaan data terpilah dengan akurat dan benar.” Sebutnya
Data terpilah yang akuntabel kata Yusuf Lubis, sangat bermanfaat untuk melihat permasalahan dalam pembangunan dan akhirnya dapat mengidentifikasi isu tentang perempuan dan anak, sehingga dapat di pakai sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan dan menyusun program yang responsif gender. Tegasnya
Sedangkan dalam perspektif gender, kata Yusuf Lubis, “Penyediaan data Analisis dan pelaporan terpilah menurut jenis kelamin di maksudkan untuk menyajikan data dan informasi tentang pengalaman kasus dalam kehidupan sebagai perempuan dan laki-laki.
Sebutnya Lebih serius Yusuf Lubis menyampaikan, “Isu gender dan anak selama ini kurang di perhitungkan dalam berbagai kebijakan pembangunan.” Sebutnya dengan rona wajah menghiba dan sangat prihatin.
Di Kabupaten Pasaman, Kata Yusuf Lubis, 50,53% penduduknya adalah perempuan.
Bila ini di berdayakan dan di optimalkan, maka potensi besar bagi pembangunan.”
“Namun kenyataannya, kata Yusuf Lubis, masih banyak yang tidak terikut sertakan dalam pembangunan. Terangnya. (Afzal)*